Petikan pidato Presiden SBY tentang ancaman teroris
Berikut petikan pidato Presiden SBY saat memberikan arahan kepada sejumlah kader dan calon anggota DPR Partai Demokrat, Senin malam, 10 Agustus 2009.
Sebulan yang lalu, pihak berwajib memberitahukan kepada saya, mengenai ancaman teroris dan saya belum begitu percaya, namun setelah ditunjukan rencana dari kelompok X dan berdasarkan analisa dan data intelijen saya mulai agak percaya waktu itu setelah ada indikasi ada yang menyiapkan bom mobil yang menurut fakta yuridis bom itu akan diledakan ditempat ini.
Saya masih percaya dan beberapa saat setelah kapolri melaporkan kepda saya dan memang bom itu benar-benar ada, dan akan diledakan 14 hari setelah itu, bahwa ancaman itu real, jadi mohon pengertian saudara, yang dulu memasuki cikeas yang biasa-biasa dan mudah-mudah saja, mungkin sekarang pemeriksaan agak ketat, saya sampai beradu argumen, berbeda pendapat dengan paspamres, namun ini demi menjalankan tugas sesuai uu, dan semua bisa tahu setiap jalan bertemu dengan rakyat saya selalu buka kaca mobil, saya hanya ingin bertemu dengan masyarakat.
Namun karena ada ancaman ini saya harus mengikuti aturan, sejak kapan presiden menjadi sasaran teroris, tujuh tahun lalu saat terjadi bom bali, katakanlah sampai tahun lalu belum ada tanda-tanda presiden dijadikan target teroris.
Setiap saat bisa selalu ada kemungkinan, ada yang mengatakan SBY akan dijadikan sasaran karena dikatakan ikut bertanggung jawab, ikut melaksanakan hukuamn mati, pada bebrapa tokoh teroris.
Saudara tahu, kalau menyangkut hukum bukan keputusan politik, itu adalah keputusan majlis hakim yang dilakukan dalam proses hukum. wewenang presiden hanya memberikan grasi, amnesti dan abolisi.
Namun, itupun harus perlu mendengar pertimbangan MA dan DPR, namun tokoh teroris tidak meminta grasi kepada presiden, kalau itu dijadikan alasan tentu tidak tepat, tapi itu mungkin pemikiran mereka.
Hidup dan mati ini ditangan Tuhan yang maha kuasa, saya akan tetap menjalankan tugas negara, konstitusi agar selalu dilindungi Tuhan, saya punya kepercayaan, sebuah kejahatan atau terorisme yang melampau batas tentu tidak akan mendapat pertolongan.
Komentar
Posting Komentar