Demonstrasi Ratusan Ibu-Ibu di Jakarta
Sekitar 500 perempuan yang tergabung dalam "Gerakan untuk Pemenangan Caleg Perempuan 2009" berunjuk rasa di Bundaran HI, Jakarta, Minggu pagi 8 Maret 2009. Acara yang berlangsung sejak pukul 7 ini digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional hari ini.
Mereka tak hanya berkumpul di Bundaran HI. Menurut koordinator aksi, Yuda Irlang, mereka akan berpawai di sepanjang Jalan MH Thamrin menuju gedung Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara di kawasan Medan Merdeka.
Ratusan peserta berkaus putih berbaris rapi dalam kawalan polisi. Sambil membawa poster yang bertuliskan "Pilih Caleg perempuan" pengunjuk rasa meneriakkan "Hidup Perempuan" sambil bernyanyi dan yel-yel contreng Caleg Perempuan.
Yuda memberi alasan mengapa mereka menganjurkan masyarakat untuk memilih calon anggota legislatif (caleg) perempuan pada pemilihan umum (pemilu) 9 April 2009. "Perempuan itu lebih teliti, amanah, pekerja keras, jujur, dan memiliki banyak sifat yang baik," kata Yuda.
Selain menganjurkan masyarakat memilih perempuan politisi, para peserta juga menuntut tanggung jawab negara dan komitmen poliktik yang lebih mengikat untuk pemenuhan hak politik perempuan agar bisa punya akses dan peluang yang sama dengan laki-laki, baik di arena politik dan pengambilan keputusan.
"Masyarakat jangan ragu-ragu pilih caleg perempuan pada pemilu 9 April 2009," kata Yuda. Menurut pantauan VIVAnews, aksi mereka sampai saat ini tidak sampai mengganggu lalu lintas dan ketertiban umum mengingat ini hari Minggu. Lagipula, polisi sudah menyediakan jalur untuk mereka dalam melakukan long march.
Sebelum ke Istana Negara, mereka akan berhenti sejenak menyampaikan orasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta.
Menurut polisi, aksi mereka mendapat izin dari pukul 7 hingga 12. Unjuk rasa di hari Sabtu dan Minggu tidak dilarang, kecuali pada hari libur nasional.
Artikel : vivanews
coblos?...wahhh saru Bang Ir..
BalasHapuscontreng gambar tepat di tengah..gitu mungkin ya
hehe
caleg perempuan yang penting kompeten dan mengerti apa yang harus diperjuangkan.
@Bunda:
BalasHapusSeep..bun. betul....saya lihat kesisi yang lain dari perempuan,
apapun pilihannya lebih tepat "coblos" perempuan bang ir...
BalasHapuslepas dari masalah jenderisasi, perempuan akan lebih cocok dan optimal kinerjanya jika berada diluar kekuasaan, bukan menjadi pemimpin.
BalasHapusbangsa2 maju knapa tidak dipresideni perempuan, itu buktinya.