Misi Hidup Dalam Sebuah Keria

Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.


Hampir-hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian murah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, "Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun."
Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh, "Lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli?” Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?" katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.
Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-arang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua di atas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan Iangit agar tak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

thank to motivasinet




Komentar

  1. waqh ini kisah nyata bang? Kalo beneran sangat luar biasa... menolong saat memerlukan.

    BalasHapus
  2. ibu seperti beliau mungkin hanya 1 diantara 100 orang. Thx buat inspirenya bang

    BalasHapus
  3. tapi kalo hidup tanpa ambisi tuh gak enak. gak ada tantangan dan gak isa merasakan persaingan. pasrah,emang ada baiknya sih. tapi kalo terlalu pasrah apakah bisa merasakan debur gelombang hidup?*gubrak!*gak nyambung hbies deh..

    BalasHapus
  4. tapi yang pasti kutak menginginkan hidup jauh dari orang tua,apalagi kalo mereka dah sepuh...

    BalasHapus
  5. @Kios Info : semua hanya cerita kok...dan semoga bermanfaat
    @BloGendeng : wah dikirain yang gendeng ga akan komeng
    @Kristina Dian Safitry : dian ini harus dimengerti dengan ambisi yang kuatnya...heheh
    @Yopan Prihadi : pasti ada...namun blom masuk di pusat statistik-ku..nuhun kang!!

    BalasHapus
  6. Saya masih sering ketemu sama manusia mulia jenis ini. Saya sendiri sebelum kuliah dulu, pernah kerja di bank (baca bangunan), dan makan sehari-harinya dari penjual yang baik hati.

    *) Teringat masa lalu

    BalasHapus
  7. yup... setuju bang IR.. keren nih motivasinya.

    BalasHapus
  8. Tar yang buat bang ir harus khusus plus rewiew dari saya he..he...,

    BalasHapus
  9. wah bagus bener motivasinya..jadi tersentuh

    BalasHapus
  10. emang benar,..sekecil apapun pekerjaan bisa membawa arti besar bagi yang membutuhkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer